Bencana tsunami besar melanda pantai timur Jepun pada 11 Mac 2011. Bencana itu terjadi setelah gempa dahsyat dengan kekuatan 8.9 Skala Richter.
Ketika terjadi tsunami, kelihatan sistem yang di pasang bekerja dengan tekun memberi peringatan kepada rakyatnya. Namun, kelihatan sistem peringatan itu masih belum mampu mengatasi kepantasan peringatan yang disampaikan oleh kelompok ikan oar (oarfish).
Ketika terjadi tsunami, kelihatan sistem yang di pasang bekerja dengan tekun memberi peringatan kepada rakyatnya. Namun, kelihatan sistem peringatan itu masih belum mampu mengatasi kepantasan peringatan yang disampaikan oleh kelompok ikan oar (oarfish).
Tanda-tanda bencana itu, sepertinya telah dirasakan seminggu sebelum kejadian oleh sekelompok oarfish. Kawanan ikan itu ditemukan terdampar di pantai Jepun, seminggu sebelum tsunami menyapu kawasan pantai timur Jepun.
Kejadian itu, dituliskan oleh laman dailyonigiri.com. Laman itu menuliskan, seminggu sebelum terjadinya gempa besar dan tsunami itu, ditemukan banyak oarfish yang tersadai di daratan pantai Jepun dan sebahagian tersangkut di jaring nelayan.
Sebelumnya, laman The Telegraph juga pernah memuat artikel tentang oarfish yang muncul ke permukaan sebelum terjadi gempa besar di Chili dan Haiti pada 2010 yang lalu.
Kejadian itu, dituliskan oleh laman dailyonigiri.com. Laman itu menuliskan, seminggu sebelum terjadinya gempa besar dan tsunami itu, ditemukan banyak oarfish yang tersadai di daratan pantai Jepun dan sebahagian tersangkut di jaring nelayan.
Sebelumnya, laman The Telegraph juga pernah memuat artikel tentang oarfish yang muncul ke permukaan sebelum terjadi gempa besar di Chili dan Haiti pada 2010 yang lalu.
Yang menarik, Oarfish ini mengduga terjadinya gempa yang besar. Mengapa demikian?
Oarfish biasanya tinggal di laut dengan kedalaman 1 km (lebih dari 3.000 kaki). Jenis ikan ini sangat jarang ditemukan hidup di laut dengan kedalaman kurang dari 200 meter dari permukaan laut. Ikan ini membersar dengan panjang lebih kurang 17 meter (56 kaki).
Menurut kebiasaan kuno Jepun, ikan ini berenang ke permukaan dan pantai sebagai pertanda datangnya gempa bumi. Selain itu, juga terdapat teori ilmiah yang mengatakan binatang lebih sensitif bergerak ke permukaan dari pada manusia.
Oarfish biasanya tinggal di laut dengan kedalaman 1 km (lebih dari 3.000 kaki). Jenis ikan ini sangat jarang ditemukan hidup di laut dengan kedalaman kurang dari 200 meter dari permukaan laut. Ikan ini membersar dengan panjang lebih kurang 17 meter (56 kaki).
Menurut kebiasaan kuno Jepun, ikan ini berenang ke permukaan dan pantai sebagai pertanda datangnya gempa bumi. Selain itu, juga terdapat teori ilmiah yang mengatakan binatang lebih sensitif bergerak ke permukaan dari pada manusia.
Beberapa ahli pengkaji percaya ikan yang hidup di laut dalam sangat sensitif terhadap gerakan bumi dan biasanya selalu mendahului terjadinya gempa bumi. Meskipun demikian, kebanyakan ahli gempa tidak melihat hubungan ilmiah antara fenomena oarfish dengan gempa bumi.
Tapi, apakah mungkin ikan-ikan itu mengetahui apa yang terjadi di bawah permukaan? Pada zaman dahulu, ketika belum memiliki peralatan yang canggih, orang-orang Jepun mempercayai beberapa ikan, terutama lele, sebagai pertanda akan terjadinya bencana gempa.
Tapi, apakah mungkin ikan-ikan itu mengetahui apa yang terjadi di bawah permukaan? Pada zaman dahulu, ketika belum memiliki peralatan yang canggih, orang-orang Jepun mempercayai beberapa ikan, terutama lele, sebagai pertanda akan terjadinya bencana gempa.
No comments:
Post a Comment